Pondok Bambu,
Istilah 'tidak pernah ada kata terlambat untuk belajar' pastilah sudah sering kita dengar. Sebagai salah satu orang yang 'memuja' istilah tersebut dan menjadikannya sebagai prinsip hidup, saya selalu merasa kalau istilah itu akan kekal sepanjang masa dan terasa sudah sempurna. Yap, hingga hari ini ketika saya menyadari bahwa istilah tersebut akan lebih sempurna bila ditambahkan dengan kata:
b a h a g i a
Sebagai seorang pengangguran kelas kakap yang sedang menunggu keberangkatan untuk (kembali) mempelajari bahasa asing (wiiiiiii, lama banget perasaan berangkatnya dah! bosen nih. :9), saya sangat senang mengobrol ngalor-ngidul bersama teman-teman. Seperti hari ini, saya berkesempatan berhaha-hihi dengan teman les IIC saya Ses Patty. Bahkan setelah selesai mengurus dokumen keberangkatan saya di IIC, dengan niat luhur saya menyambangi kantornya yang terletak di Menara Kadin. Dengan senang hati di saat macet dan gerah, saya naik P20 menuju kantor teman saya tersebut. Sesampai di kantor (ok, I know it's on the 25th floor, but please tell me its name Patt!! ckckckckck), saya (masih harus) menunggu Patty selesai bekerja. Waktu kerja selesai, kami langsung menuju Mal Ambasador untuk memesan topi (titipan bossnya Patty) dan mengisi perut. Sambil menyatap makanan kami, mulailah pembicaraan 'ringan' dan tanpa tujuan kami. Dari mulai orang yang kami saling kenal, teman masing-masing, pengalaman hidup di masa muda (oopppss, I am still young Patt. This part is only for you. v(''و)), hingga masalah sensitif dan pribadi (off record.. bippppp). Merasa pengap dengan suasana food court, kami pindah untuk menyeruput minuman segar (kopi itu termasuk minuman segar ga sih ngomong-ngomong?). Di sini kami melanjutkan kembali pembicaraan kami yang tertunda (sedappppp bahasa gue ya Patt.. ) dan menyadari banyaknya persamaan yang kami miliki. Setelah bertukar banyak cerita dan melemparkan komentar-komentar yang (tidak begitu sering) membangun, (terkadang) meruntuhkan, hingga (seringkali) menjerumuskan!!, kami memutuskan untuk mengakhiri a chatty happy ini. Yah, berhubung papa saya sudah sibuk berkrang-kring ria dan besok pagi Ses Patty harus memulai kembali aktivitasnya yang padat.
Sepanjang perjalanan menuju ke rumah, saya merenungi kembali pembicaraan 'ringan' kami. Yap, saat itulah saya menyadari kalau kebahagiaan merupakan hal penting yang harus dipelajari (bukan merupakan hasil akhir seperti yang selama ini saya pahami). Menurut saya ketika kita sudah merasa bahagia, kita akan mempelajari segala sesuatu dengan lebih baik. Walaupun hasil pembelajaran tersebut tidak sesuai dengan harapan kita, ketika kita menjalankannya dengan rasa bahagia, kita tidak akan merasa putus asa untuk mencoba melakukannya lebih baik lagi.
Kesimpulan yang bisa saya tarik adalah tidak pernah ada kata terlambat untuk belajar bahagia karena dengan menjadi bahagia kita dapat mempelajari banyak hal di dalam hidup tanpa merasa jenuh dan selalu berpikiran positif.
Keep happy Patty and tante grazie per tutto!
baci :)
Woww...you learn all that just with one meeting??? I should really think about pursuing that second degree in psychology hehehehehe... Its fun to chat with you also key, asli geblekss abis. G pkr cm g doang produk langka di dunia ini, eh ternyata ada mini me qiqiqiqiqiqi... Titi dj ya, & inget2 titipan g huahahahahhah
ReplyDeleteYes big sis'(hemmmmm.. ini maksudku kakak yang lebih tua lho Patty sayang,jejejeje), I learned so many things just in one light discussion with you. Emang otak gue aja kebetulan lagi bagus mencernanya tuh. :)))
ReplyDeletePshychology?? hemmmmm.. errrr.. ???.. Pertanyaan gue selalu sama, bisa mengizinkan gue buat jalan-jalan ga pekerjaan jebolan master psikologi? X)
Wah kalo gue malah bingung, why I am always surrounded by people like you ya??!! ('.')?
Sipooooo!Gue akan menelusuri Itali untuk mencek-ricek titipan lo. Semoga dapet dua(one for you, another one is for myself).--tetep tidakmauketinggalan--
xo