Pages

Tuesday, September 21, 2010

A Chatty With Happy Patty

Pondok Bambu,

Istilah 'tidak pernah ada kata terlambat untuk belajar' pastilah sudah sering kita dengar. Sebagai salah satu orang yang 'memuja' istilah tersebut dan menjadikannya sebagai prinsip hidup, saya selalu merasa kalau istilah itu akan kekal sepanjang masa dan terasa sudah sempurna. Yap, hingga hari ini ketika saya menyadari bahwa istilah tersebut akan lebih sempurna bila ditambahkan dengan kata:  
b a h a g i a
Sebagai seorang pengangguran kelas kakap yang sedang menunggu keberangkatan untuk (kembali) mempelajari bahasa asing (wiiiiiii, lama banget perasaan berangkatnya dah! bosen nih. :9), saya sangat senang mengobrol ngalor-ngidul bersama teman-teman. Seperti hari ini, saya berkesempatan berhaha-hihi dengan teman les IIC saya Ses Patty. Bahkan setelah selesai mengurus dokumen keberangkatan saya di IIC, dengan niat luhur saya menyambangi kantornya yang terletak di Menara Kadin. Dengan senang hati di saat macet dan gerah, saya naik P20 menuju kantor teman saya tersebut. Sesampai di kantor (ok, I know it's on the 25th floor, but please tell me its name Patt!! ckckckckck), saya (masih harus) menunggu Patty selesai bekerja. Waktu kerja selesai, kami langsung menuju Mal Ambasador untuk memesan topi (titipan bossnya Patty) dan mengisi perut. Sambil menyatap makanan kami, mulailah pembicaraan 'ringan' dan tanpa tujuan kami. Dari mulai orang yang kami saling kenal, teman masing-masing, pengalaman hidup di masa muda (oopppss, I am still young  Patt. This part is only for you. v(''و)), hingga masalah sensitif dan pribadi (off record.. bippppp). Merasa pengap dengan suasana food court, kami pindah untuk menyeruput minuman segar (kopi itu termasuk minuman segar ga sih ngomong-ngomong?). Di sini kami melanjutkan kembali pembicaraan kami yang tertunda (sedappppp bahasa gue ya Patt.. ) dan menyadari banyaknya persamaan yang kami miliki. Setelah bertukar banyak cerita dan melemparkan komentar-komentar yang (tidak begitu sering) membangun, (terkadang) meruntuhkan, hingga (seringkali) menjerumuskan!!, kami memutuskan untuk mengakhiri a chatty happy ini. Yah, berhubung papa saya sudah sibuk berkrang-kring ria dan besok pagi Ses Patty harus memulai kembali aktivitasnya yang padat. 

Sepanjang perjalanan menuju ke rumah, saya merenungi kembali pembicaraan 'ringan' kami. Yap, saat itulah saya menyadari kalau kebahagiaan merupakan hal penting yang harus dipelajari (bukan merupakan hasil akhir seperti yang selama ini saya pahami). Menurut saya ketika kita sudah merasa bahagia,  kita akan  mempelajari segala sesuatu dengan lebih baik. Walaupun hasil pembelajaran tersebut tidak sesuai dengan harapan kita, ketika kita menjalankannya dengan rasa bahagia, kita tidak akan merasa putus asa untuk mencoba melakukannya lebih baik lagi.

Kesimpulan yang bisa saya tarik adalah tidak pernah ada kata terlambat untuk belajar bahagia karena dengan menjadi bahagia kita dapat mempelajari banyak hal di dalam hidup tanpa merasa jenuh dan selalu berpikiran positif. 

Keep happy Patty and tante grazie per tutto! 

baci :)

Thursday, September 16, 2010

Cám Ơn Sài Gòn

Pondok Bambu

Beberapa hari yang lalu saya baru kembali dari 'penjelajahan' singkat di beberapa tempat di Asia Tenggara bersama tiga orang teman (Siska, Adit dan Eka). Destinasi pertama kami adalah Ho Chi Minh atau dahulu lebih dikenal dengan nama Saigon.
Kota ini terletak di bagian selatan negara Vietnam. 
Dengan menggunakan pesawat Air Asia (oh yeah, the cheapest one of course! ^^) yang kami booked satu semester sebelum keberangkatan, sampailah kami di kota Uncle Ho ini.
Setelah bersepakat menggunakan jasa taksi bertarif 10 USD, kami tiba di penginapan yang sebelumnya di booked oleh Hang, cewek Vietnam yang saya kenal melalui dunia maya (jejejeje, who says that we waste our time by sitting in front of computer and being online?! v(''و))



Me Them and Breakfast: 203 Pham Ngu Lao St. District 1








Kami sampai sekitar 10:30 malam, setelah menyelesaikan biaya administrasi dan sedikit ramah tamah, kami segera menuju kamar kami untu mencek ricek keadaan lapangan. Wawww, it was more than our expectation before. 6 USD/ person and you get a nice room with aircon, and  also water heater at the bathroom. parfait! :)
Setelah proses 'perkenalan' dengan kamar kami selesai, kami bersiap-siap keluar untuk mencari makan malam. 
Lelah mengitari daerah District 1, Pham Ngu Lao St. and De Tham St., kami memutuskan untuk mencoba noodle beef ala kaki lima seharga 20000 VND atau sekitar 10000 IDR. 

Bon appetit a tous!


Setelah selesai makan kami memutuskan untuk membeli durian sebagai dessert (hal duren menduren ini terprovokasi oleh Pak. Bambang yang entah kenapa seolah selalu bersama kami sepanjang perjalanan, mulai dari pesawat yang sama hingga tempat makan yang sama, what a coincidence huh? ^^)



Keesokan paginya kami berwisata menjelajahi kota HCMC, dimulai dengan kunjungan ke taman kota di mana terdapat patung Paman Ho sedang menimang bayi. Patung ini sangat terkenal dan menjadi simbol kota HCMC. Since we are tourists, we took some pics here as well. :9




Perjalanan dilanjutkan menuju Notre Dame de Saigon atau dalam bahasa Vietnam Vương cung thánh đường Đức Bà Sài Gòn or Nhà thờ Đức Bà Sài Gòn. ;) Panjang nian namanya!



Destinasi berikutnya adalah War Remnants Museum. Tapi sebelumnya kita berfoto-foto ria untuk menghilangkan jenuh dan panas (ya iya kali ngaruh) dan tidak ketinggalan mencoba kopi Vietnam asliiii ala kaki lima. Wiiiii.. rasanya juara!! Dengan harga 10000 VND per gelas.






Simbol Vietnam: Bendera merah berbintang kuning dan SEPEDA MOTOR! :9



Akhirnya sampai di War Remnant Museum HCMC


Di tempat ini masih banyak persenjataan perang yang tersisa dari perang antara pasukan AS dan Vietnam.
Si al amor, no a la guerra


Menunggu Eka dan hujan. Sebel banget seharian ujan melulu. :(

Adit: Niat hati ingin makan di resto Melayu-Arab (yang ternyata tutup, iyalah ya kita ga sadar aja kalo saat itu kan bulan puasa!), ujung-ujungnya mengganjal perut dengan sandwich andalan 7eleven.
sampai sempet foto-foto beribu ekspresi sankin lama dan bosan menunggu hujan reda


Tujuan terakhir kami adalah Ben Tham Market, pasar yang menurut blog-blog murah meriah. Tetapi seperti pasar manapun, tawarlah barang yang Anda inginkan setega-teganya sebelum membeli. Khususnya di sini, karena harga awal yang diberikan benar-benar sesuka jiwa pedagangnya. Dan entah kenapa orang-orang lokal negeri ini mukenye sepet-sepet banget a.k.a jarang yang suka melempar senyum. Jadi bersabarlah Anda jika mendapat lirikan 'maut' di HCMC ini. X)





Pasar Ben Tham ini konsepnya kayak pasar tradisional di Indonesia, mulai dari ikan sampai pakaian jadi ada. Bedanya pasar ini bersihhhhh banget. Lantai untuk ikan segarnya aja berkeramik. Jadi mau belanja juga seneng kalo ke pasar kayak gini. :)

Setelah selesai menawar sana sini dan memperoleh barang yang diinginkan kami kembali ke rumah dan bertemu dengan dua teman baru kami, Hang dan Nga. Dua cewek Vietnam ini bener-bener tipe rumahan, jadi mereka juga kurang tahu banyak mengenai tempat-tempat must be visited di Saigon ini. jejejeje.. Tapi kita tetep bisa happy happy (hemmmm.. it rings a bell hein? :9 )

Makan bersama dengan Hang dan Nga: semua menu adalah makan khas Vietnam
itadakimasu!




Ditutup oleh kembang api yang merupakan rangkaian perayaan hari kemerdekaan Vietnam yang jatuh pada tanggal 2 September.




Cám Ơn  Sài Gòn! 


  Happy  Journey !

Tuesday, September 14, 2010

Ciao Ragazze!


Pondok Bambu

Aujourd'hui j'ai fait une petite reunion avec mes amies de IIC. Le but pricipal etait de faire une fete d'adieu de nous a nous. 


 Quelques jours avant le depart de Nia a la ville natale de son ragazzo ^^

Puisqu'il n'y avait que cinq personnes qui y participaient Alors adieu la fete d'adieu et bienvenue la petite soiree de ragazze.
C'etait comment notre premiere rencontre? En april 2010 on s'est vue pour la premiere fois. Hemmmm.. en ce moment, on avait aussi les hommes en tant qu'etudiants mais de jour en jour ils ont un par un disparu. 
Du fait qu'on est en petit groupe, on devient solide. Non seulement dans la classe mais egalement pendant la pause. :)
Dans la classe on peut trouver certain types de personne:
On commence par Qissera, notre chere enseignante. (a mon avis) Elle est une personne gaie, franche (elle dit ce qu'elle veut dire), intelligente, savante. Bon, franchement en premiere rencontre je trouvais qu'elle n'avait pas l'air sympa. Mais comme le proverbe dit: L'habit ne fait pas le moine ou Clothes don't make the man.;)
on va a Mbak Enny, cette femme est vraiment courageuse. Elle faisait un grand effort pour arriver a comprendre l'italiano. ^^ Elle m'a dit que son but d'apprendre la langue de Pinocchio est pour son amore italiano. jejejejeje.. Ok, c'est le principe classique: tout est possible au nom de l'amour. :9
continue avec Patty, une femme travailleuse dont le travail l'oblige a 'se balader' assez frequent (merci a ton boulot Patt, que l'on peut manger souvent tes gateaux comme oleh-oleh).
c'est le temps de Nia, une femme ambonaise qui est une de mes partners in crime pour passer notre 'temps libre' en fumant a IIC. Avec son Marlboro Black Menthol, et voila! jijijiji Elle est la premiere personne que je connais a IIC. Elle est aussi (comme mba Enny) a le plaisir d'apprendre l'italien grace a son petit ami. Une personne qui reclame (assez) souvent: oooo.. mi manca tanto amore mio. Pssttt.. elle va se marrier au mois de decembre. Congratulazioni caraaaa! :*
Mon autre 'partner in crime' est Sue. Mariee a un australien. En attendant son visa elle habite a Jakarta et travaille en tant qu'institutrice dans une ecole maternelle. Elle a de la classe, tres calme et elegante. Ahhh.. elle 'vient' avec son Dunhill bleu. X)
Une ecoliere qui a obtenu la bourse afin d'aller etudier dans une ecole italienne (che fortuna!). Elle s'appelle Avanti (je veux toujours repondre prego a chaque fois Qiss l'appelle :9). Cette fille est vraiment naive (dans le sens positif evidemment). Des fois elle dit: hahhhh??
On arrive a deux filles qui sont metisses italiennes et indonesiennes. Elles sont Joy et Paola.
Bon, ce n'est qu'a peu pres six mois que l'on se connait. Mais ces't pas tres exagere si je dis qu'elles vont me manquer ces ragazze. :')
Donc au revoir les filles ou bien CIAO RAGAZZE!








Enny-Qiss-Nia-Patty-Cita-Joy-Paola-Avanti-Sue



Si può essere amici per sempre,
anche quando le vite ci cambiano,
ci separano e ci oppongono.
Si può essere amici per sempre,
anche quando le feste finiscono
e si rompono gli incantesimi.

"Amici per sempre"
Pooh